Rahasia Kesempurnaan Penciptaan Manusia
Bagi orang yang tidak menggunakan akal sehat, jika ia bertanya kepada diri sendiri, "Bagaimana saya ada?" ia akan menjawab, "Saya ada entah bagaimana!" Dengan penalaran demikian, ia akan menjalani kehidupan tanpa pernah merenungkan masalah-masalah seperti itu. Akan tetapi, orang yang berakal semestinya merenungkan bagaimana ia diciptakan, dan menentukan makna hidupnya sesuai dengan hasil perenungannya. Dalam perenungan ini, ia tidak perlu takut-seperti yang dirasakan sebagian manusia-untuk mencapai kesimpulan "Saya telah diciptakan". Orang yang tak mau merenungkan hal ini sebenarnya tidak ingin bertanggung jawab pada sang Pencipta. Mereka takut harus mengubah gaya hidup, kebiasaan, dan ideologi jika mengaku telah diciptakan. Oleh karena itu, mereka lari dari ketaatan kepada Pencipta mereka. Demikianlah sikap yang diambil orang-orang yang mengingkari Allah dan "mengingkari (tanda-tanda kekuasaan-Nya) karena kezaliman dan kesombongan mereka, p...
Komentar
Posting Komentar